Apa
itu Minuman Isotonik?
Prof.
Andre menjelaskan bahwa minuman isotonik adalah minuman yang memiliki komposisi
yang disesuaikan dengan komposisi cairan tubuh agar memiliki tekanan osmosis
yang sama. Tekanan osmosis erat kaitannya dengan kemampuan air atau pelarut
untuk melalui membran sel (permeabilitas membran). Minuman isotonik diperlukan
untuk mengatasi kekurangan air dan mineral di dalam tubuh.
Ada
beberapa mineral yang krusial di dalam sel tubuh manusia, yaitu Na, K, Cl, Ca,
dan Mg. Ca dan Mg adalah ion-ion yang sangat dibutuhkan untuk kontraksi otot.
Kekurangan air dan mineral yang terkandung di
dalamnya diakibatkan oleh ekskresi yang berlebihkan. Kekurangan tersebut dapat
terjadi karena aktivitas (contoh: olahraga) dan sakit (contoh: diare).
Tanda-tanda bahwa seseorang mengalami kekurangan air dan mineral adalah mudah
lelah, kulit kering, dan sering mengantuk.
Apakah Kita Butuh Minuman Isotonik?
"50-70%
tubuh manusia adalah air. 40% di antaranya berada di dalam sel dan lebih kurang
30% lainnya berada di luar sel. Kuantitas air tersebut harus dijaga
keseimbangannya di dalam tubuh, baik itu jumlah yang keluar maupun yang masuk.
Ginjal memegang peranan penting dalam mengatur tata keseimbangan cairan
elektrolit tubuh tersebut. Ada pula ADH (Antidiuretic Hormone) yang mengatur air
dan elektrolit yang ada," jelas Prof. Andre.
"Minuman
isotonik bermanfaat bagi mereka yang kehilangan cairan tubuh atau dehidrasi.
Namun jika berlebihan, hal ini akan menyebabkan ginjal harus bekerja ekstra
keras dan berisiko gagal ginjal," tambahnya.
Orang-orang
yang aktif bergerak atau yang mengalami diare adalah sejatinya sasaran dari
pengadaan minuman isotonik. Namun kini, minuman isotonik sudah menjadi bahan
komersil yang dapat dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya.
Padahal, tidak semua orang membutuhkan asupan tambahan air dan mineral. Hal ini
tentu akan hanya menjadi kebiasaan yang mubazir. Zat-zat yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh sesungguhnya akan dikeluarkan begitu saja oleh sistem ekskresi
manusia. Malah, konsumsi yang berlebihan hanya akan membuat lelah organ-organ
tubuh, terutama ginjal.
Aktivitas
Mahasiswa dan Minuman Isotonik
Di
kampus, minuman isotonik dengan mudah dapat ditemukan. Banyak mahasiswa yang
mengonsumsi berbagai merek minuman botol yang dipercaya mengandung ion-ion yang
dibutuhkan oleh tubuh. Prof. Andre menilai bahwa mahasiswa tidak butuh minuman
isotonik jika aktivitasnya tidak sebanding dengan olahraga dan kondisi saat
diare.
"Kalau
hanya melakukan aktivitas sehari-hari seperti belajar, berorganisasi, jalan kaki,
bukan aktivitas berat, mahasiswa tidak perlu mengonsumsi minuman
isotonik," klaimnya.
Belajar
dari Pengalaman Pahit Amerika
Amerika
pernah menggembar-gemborkan pentingnya mengonsumsi suplemen vitamin pada tahun
1980-an. Masyarakat pun mengikuti tren tersebut. Entah siapa yang harus
dipersalahkan, ternyata evaluasi pemerintah menunjukkan bahwa yang akhirnya
terjadi adalah over-nutrition pada tahun 2000. Pemerintah Amerika kemudian
menyadari bahwa tidak semua orang membutuhkan pasokan gizi tambahan selain dari
sumber makanan pokok sehari-hari.
Masyarakat
Indonesia memang harus lebih hati-hati dan kritis saat menyaksikan marketing
produk melalui iklan di berbagai media massa, apalagi terkait dengan produk
pangan dan kesehatan. Jika perlu, konsultasi dengan para ahli harus dilakukan
agar masyarakat Indonesia tidak salah mengonsumsi makanan dan minuman yang
disangka mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Tentu sayang jika apa yang
dimakan ternyata tidak berfaedah dan malah merusak tubuh kita, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar