Bahaya Onani justru tidak banyak disadari pria,
padahal SEMUA pria punya kebiasaan ini (sudahlah, jangan bohong). Kebanyakan
kita berpikir onani adalah hal yang normal, bahkan ada bahasa pembenaran yang
bilang “mending onani daripada memperkosa”. Well,di satu sisi
ada benarnya juga, tapi dengan mengetahui bahaya-bahaya yang dapat timbul
karena onani akan membuat mimpi basah menjadi opsi paling aman daripada onani
ataupun memperkosa. Pada dasarnya, laki-laki sudah bisa melakukan onani sejak
berusia belasan tahun, tepatnya setelah ia sudah mengalami puber. Rata-rata
laki-laki remaja melakukan kebiasaan mereka onani (atau juga yang kita
kenal dengan istilah coli) sesaat setelah disunat. Kamu pasti ingat kan betapa
sensitifnya “helm” rudal kamu setelah disunat? Ini jadi pemicu utama pengalaman
masturbasi pertama pria.
Bahayanya, pria terkadang tidak pandang bulu
dengan cairan lubrikasi yang ia pilih saat melakukan masturbasi. Terkadang
sabun, terkadangbaby oil, beberapa pria kurang
waras yang saya kenal bahkan rela menggunakan air aki daripada menahan
diri. Masing-masing cairan lubrikasi juga memiliki resiko berbahaya sebenarnya,
karena beberapa cairan tertentu bisa masuk melalui pori-pori kulit atau bisa
juga masuk lewat saluran lubang kencing.
Khusus untuk kamu-kamu
yang doyan onani, pada artikel ini akan saya dedikasikan sedikit waktu
memberikan kamu informasi 7 bahaya onani paling umum.
Jangan pikir resiko onani memang hanya ada 7. Sebenarnya ada banyak sekali yang
sudah dibuktikan menurut penelitian, hanya saja saya malas menghabiskan lebih
banyak waktu cuma untuk membahas onani.
Kita langsung saja ke
poin-poinnya.
1. Perasaan Berdosa
Jangan bohong! Semua pria yang melakukan onani (sebelum akhirnya SANGAT terbiasa)
akan merasakan perasaan bersalah dan berdosa setelah onani. Apa
penyebabnya rasa bersalah setelah onani ini?
Ada beberapa alasan.
Menurut penelitian di Inggris, rasa bersalah tersebut datang karena pria
mengetahui dengan sadar bahwa onani bukanlah sebuah perilaku seksual yang
normal. Dan karena kebanyakan laki-laki melakukan onani di usia remaja,
pengalaman seksual pertama yang ia anggap tidak normal membuat perasaan
bersalah itu datang. Akibatnya, ada rasa tidak percaya diri dalam
pergaulan dan kehidupan sosial remaja. Apalagi karena pembahasan soal onani
pasti bukan pembahasan yang bisa dibicarakan secara terbuka dengan laki-laki
remaja lain, apalagi dengan guru olahraga.
Ketika perasaan
bersalah ini terus disimpan sendirian, resiko terbesarnya adalah membuat
laki-laki tersebut tumbuh menjadi pria yang minder dan tertutup.
2. Memperkuat Lamunan
Seksual
Salah satu bahaya lain adalah
kekuatan imajinasi dan lamunan tentang seks yang datang dari kebiasaan onani. Pria melakukan onani dengan rangsangan
berbasis hayalan dan imajinasinya. Kebiasaan onani ini membuat imajinasinya
terlatih sehingga dapat muncul kapan saja ketika melihat lawan jenis yang
menarik. Pria jadinya memikirkan seks terlalu sering dan pada kasus yang parah,
pria tidak lagi dapat membedakan yang mana imajinasi dan yang mana realitas.
Salah satu penyebab terjadinya perkosaan adalah ketidakmampuan pria
menyimpulkan kenyataan dan realitas di sekitarnya.
3. Ketagihan yang
Kronis
Ketika pria sudah
terbiasa onani, kegiatan ini kemudian akan menjadi sebuah kebutuhan baginya.
Pada kasus yang kronis, pria bahkan tidak bisa tidur tanpa melakukan onani
terlebih dulu. Pada tahap awal, remaja biasanya melihat hal-hal yang membuat ia
terangsang untuk melakukan onani. Pada tahap kebiasaan yang parah, pria akan
MENCARI hal-hal yang bisa membuatnya terangsang agar bisa onani. Seperti layaknya semua bentuk ketergantungan, ketagihan terhadap
onani juga akan menimbulkan bahaya. Frekuensi onani yang terlalu
sering juga akan meningkatkan resiko bahaya onani yang lainnya.
4. Ejakulasi Dini
Onani adalah kegiatan
seks kilat karena dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan
perlengkapan secukupnya (air, sabun dan beberapa lembar tisu). Tidak ada
pria yang bisa menikmati onani seperti menikmati seks: melakukan rangsangan
dengan pelan-pelan dan berusaha bertahan lebih lama sebelum ejakulasi. Pada
umumnya, pria mau ejakulasi dengan cepat ketika onani.
Nah, saat ini sudah
menjadi sebuah kebiasaan dalam sistem saraf, pria tidak lagi dapat bertahan
lama saat berhubungan seks dengan pasangannya (istri ya, bukan pacar). Dan
jangan berpikirejakulasi dini baru
akan datang setelah kamu tua. Bahayanya, 45% ejakulasi dini
terjadi pada pria berusia di bawah 30 tahun, dan 75% dari mereka karena
kebanyakan onani.
5. Susah Ereksi
Salah satu bentuk bahaya lain
yang bisa datang karena onani adalah kesulitan untuk ereksi saat akan
melakukan hubungan intim yang sebenarnya. Saat onani, pria melalukan rangsangan hingga ereksi dengan
imajinasi dan sentuhan yang ia lakukan sendiri. Ketika saraf sudah terbiasa
dengan sistem seperti ini, rangsangan sebenarnya yang datang dari lawan jenis
akan sulit membuat sang pria ereksi. Kalaupun ereksi berhasil, ini tidak akan
berlangsung lama saat sedang melakukan hubungan seks. Penis biasanya jadi letoy
lagi saat sedang penetrasi dan pria harus dirangsang lagi dari awal untuk
mengembalikan ketegangan di selangkangannya itu. Ribet kan?
6. Lebih Memilih Onani
Daripada Seks
Ini biasanya terjadi ketika
sudah berumah tangga. Pria yang sudah terbiasa onani akan mudah bosan pada
aktivitas seksnya dan lebih memilih masturbasi ketimbang hubungan seks yang
sebenarnya. Pria akan berpikir: Saya bisa berhubungan seks dengan siapa saja
dalam pikiran saya saat sedang onani, saya bisa melakukannya dengan berbagai
posisi tanpa harus terbatas kemampuan fisik saya dan saya bisa melakukannya
dimana saja, kapan saja. Garis bawahnya, pria yang terbiasa onani akan
menemukan kepuasan yang lebih besar saat masturbasi ketimbang berhubungan badan
dengan istrinya.
Perlu diingat bahwa
frekuensi seks yang teratur tidak hanya dibutuhkan oleh pria. Dalam pernikahan,
wanita juga membutuhkan hal yang sama. Harmonis tidaknya rumahnya tangga, salah
satu faktor yang berpengaruh juga adalah kesehatan kegiatan seksual suami
istri. Jika pria sudah memilih onani ketimbang seks, ini bisa jadi bahaya
bagi pernikahan.
7. Disfungsi Ereksi
Saya selalu menyimpan
yang terbaik sebagai yang terakhir (atau yang bahasa bugis kunonya “save the best for the last”). Bahaya yang satu ini
adalah hal yang paling ditakuti oleh semua pria.Bahaya yang paling parah yang
bisa disebabkan oleh kebiasaan onani adalah disfungsi ereksi.
Apa itu disfungsi
ereksi? Kedengarannya keren. Oke, biar saya jabarkan.
Disfungsi ereksi berarti impoten, alias penis kamu sudah tidak dapat
lagi menegang. Selamanya akan berbentuk sejuntai mie rebus yang tidak berdaya…
Sebuah penelitian yang
dilakukan di Amerika dan Inggris menunjukkan bahwa 78% pria impoten memiliki
kebiasaan yang sama: onani. Tidak hanya itu, mereka juga melakukannya dengan
frekuensi yang sama yaitu 1 – 2 kali sehari. Ini membuktikan ketergantungan pria
pada onani membuat ia tiba pada sebuah masa nantinya, dimana dengan cara
apapun juga, dengan posisi apapun juga, dengan rangsangan dari wanita manapun
juga, penisnya tetap lembek seperti rambut panjang dan tipis yang habis
direbonding.
Kesimpulan
Onani adalah hal yang
normal dilakukan oleh pria sebenarnya. Kalau tidak normal, tidak mungkin 99,9%
pria di dunia melakukannya (0,01% yang tidak melakukannya cuma cowok Korea).
Onani juga dilakukan oleh pria justru karena dorongan hormon yang normal dan fungsi alat
reproduksinya yang normal. Bahkan beberapa penelitian membuktikan bahwa onani
itu sehat, HANYA jika dilakukan dengan frekuensi yang normal. Tapi penting
untuk abang-abang dan adik-adik tau, bahwa kebiasaan onani yang berlebihan pun
baru akan menunjukkan bahaya akibatnya dalam jangka panjang. Kamu mungkin masih
merasa baik-baik saja saat ini, tapi bagaimana dengan 10-15 tahun lagi?
Setelah semua bahaya
onani yang paling umum ini saya jabarkan, apakah kamu masih mau onani? Oke,
jawabannya kemungkinan besar masih “Iya”. Tapi ingat sekali lagi brur,
onani itu tidak berbahaya hanya jika dilakukan dengan frekuensi yang tidak
terlalu tinggi. Jangan jadikan onani kebiasaan.(Cara Rahasia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar